Resume Buku Bagaimana Memotivasi Anak Belajar
RESUME BUKU 1
A.
Identitas Buku
Judul
buku : Bagaimana Memotivasi Anak
Belajar
Penulis : Lindy Petersen
Penerbit : PT. Grasindo, Jakarta
Tahun
terbit : 2009
Tebal
buku : 201 hlm
B.
Isi Resume
Bab 1 (Segelas
Coctail Bernama Kelas) mengantarkan pembaca pada suasana suatu kelas yang
bisa diibaratkan dengan segelas cocktail, minuman penyegar yang merupakan hasil ramuan berbagai bahan, demikian pula
tentang tujuan yang ingin dicapai para guru. Untuk meramunya memang bukan
pekerjaan mudah, namun hasilnya bisa berupa segelas cocktail yang benar-benar lezat.
Bab 2 (Motivasi
Belajar: Bahan dan Resepnya) menguraikan resep setapak demi setapak dengan
menggunakan model/metode STOP THINK DO untuk memotivasi belajar anak secara individual dengan kepribadian,
latar belakang kehidupan, dan permasalahan yang berbeda. Meskipun aneka ragam
aspek tersebut secara alami mempengaruhi gaya belajar anak dan tingkat
kemajuan yang mereka capai, namun metode yang diuraikan pada bab ini lebih
difokuskan pada rancangan yang bersifat proaktif daripada alasan-alasan reaktif
yang didasarkan atas hambatan pribadi.
Bab 3 (Program
Proaktif: Bekerja Menurut Resep) berisi rencana kerja berdasarkan resep
STOP THINK DO untuk anak-anak semacam Colin, Alora, Tory, Chen dan Andre yang masing-masing
memerlukan penanganan khusus seperti kesulitan belajar yang khas, sulit
berkonsentrasi, anak yang berpotensi intelektual tinggi namun berprestasi
rendah, kesulitan untuk menerima mata pelajaran tertentu, atau lamban di segala
bidang. Kendatipun program STOP THINK DO tidak semata-mata diarahkan pada anak yang memerlukan bimbingan khusus,
namun metode tersebut sangat membantu murid dan guru agar dapat memfokuskan
energinya secara konstruktif dan proaktif, terutama pada tahap awal, sementara
itu aspek-aspek lain dari program remediasi sekaligus dieksplorasi.
Bab 4 (Selera
Pribadi: Pandangan Saya Tentang Masalah Khusus Yang Dihadapi Anak) memberikan
gambaran pandangan pribadi penulis tentang problem signifikan yang dialami anak
dalam proses belajar, yang meliputi kesulitan disleksia, ketidakmampuan
memusatkan perhatian, serta anak berbakat yang tidak berhasil mencapai
prestasi. Bab ini juga membahas tentang efek kemajuan belajar pada anak-anak
dengan tipe pribadi yang khas, yaitu pribadi yang mandiri dan kuat. Selanjutnya
disajikan pula pembahasan tentang anak yang mengalami gangguan kelainan pengembangan
kepribadian yang mencakup bidang yang sangat luas, misalnya sindrom asperger
yang secara signifikan mempengaruhi kemampuan anak untuk berinteraksi dan
bergaul dalam konteks kelompok sosial. Dalam bab ini juga dibahas pemanfaatan
model/metode STOP THINK DO sebagai kerangka remediasi, dan bukan hanya sekedar program remediasi
bagi anak yang memerlukan penanganan khusus.
Bab 5 (Kemampuan
Belajar dan Bergaul: Suatu Paduan Yang Serasi) menyajikan penerapan
model/metode STOP THINK DO untuk memperbaiki hubungan sosial di dalam kelas, sekaligus meningkatkan
motivasi anak untuk belajar di dalam kelas. Pada bagian ini disajikan juga data
riset tentang keberhasilan pendekatan ini dalam mengembangkan hubungan yang positif
di sekolah-sekolah. Dengan menekankan adanya keterkaitan antara keberhasilan
dalam belajar dengan terbinanya hubungan yang baik di dalam kelas, metode STOP
THINK DO dapat digunakan oleh suatu kelompok kecil, tanpa memandang jumlah
peserta maupun tujuannya.
Pada bagian akhir
disertakan lampiran berupa formulir isian untuk mengaplikasikan tahapan-tahapan
resep STOP THINK DO, termasuk formulir bagi murid dan guru guna
mengidentifikasi masalah serta menemukan solusinya, kemudian menyimpulkan
tindakan remediasi individual yang diperlukan, rencana pengembangan atau
rencana konsentrasi, dan rencana kerja kelompok.
0 komentar:
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.