Resume Jurnal Kadikma
RESUME JURNAL 2
Judul jurnal :
|
Analisis
Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi
Aljabar Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 2 Bangil
|
Penulis :
|
Bunga Ayu Desy Permatasari, Toto Bara Setiawan dan Arika Indah
Kristiana
|
Lembaga penulis : Jurnal
Kadikma
Tahun :
2015
Volume/No./Hlm : Vol. 6, No. 2, h. 119-130
Resume Jurnal :
Jurnal yang ditulis oleh Bunga Ayu
Desy Permatasari, Toto Bara Setiawan dan Arika Indah Kristiana yang berjudul “Analisis
Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi
Aljabar Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 2 Bangil” ini merupakan
penelitian yang akan mendeskripsikan mengenai kesulitan siswa dalam memahami
maupun menyelesaikan soal yang berkaitan dengan materi aljabar.
Seperti yang kita ketahui matematika
merupakan salah pelajaran yang sangat penting untuk kita pelajari seperti
yang diungkapkan oleh Cockroft yang mengemukakan alasan perlunya belajar
matematika, yaitu: matematika perlu diajarkan kepada siswa karena selalu
digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi memerlukan
keterampilan matematika yang sesuai, selain itu matematika juga merupakan
sarana komunikasi yang kuat, singkat dan padat, serta dapat digunakan untuk
menyajikan informasi dalam berbagai cara, matematika juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis,
ketelitian dan kesadaran keruangan, dan memberikan kepuasan terhadap usaha
memecahkan masalah yang menantang.
Akan tetapi pada kenyataannya sering ditemui siswa
yang mengalami kesulitan selama proses pembelajaran matematika tersebut. Sesuai
dengan pernyataan Soedjadi yang mengatakan bahwa kesulitan yang dialami siswa
akan memungkinkan terjadi kesalahan sewaktu menjawab soal tes. Sebagai salah
satu contoh ialah kesalahan yang dilakukan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil
dalam mempelajari matematika pada materi aljabar, kesalahan yang dilakukan
siswa dalam menjawab soal materi aljabar tersebut merupakan bukti adanya
kesulitan yang dialami oleh siswa pada materi tersebut. Hal ini berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 2 Bangil.
Oleh karena itu peneliti dalam jurnal ini mencoba untuk
meneliti mengenai permasalahan tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat kesulitan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan
soal materi aljabar di SMP Negeri 2 Bangil berdasarkan kemampuan pemahaman
konsep serta faktor apa saja yang dapat mempengaruhi siswa dalam mempelajari materi
aljabar. Adapun untuk mengetahui kesulitan siswa berdasarkan kemampuan
pemahaman konsep terdapat tujuh indikator yang digunakan yaitu (1) menyatakan
ulang sebuah konsep, (2) mengklasifikasikan objek sesuai dengan konsepnya, (3)
mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh konsep, (4) menyajikan
konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika, (5) mengidentifikasi
sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep, (6)
menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu, (7) mengaplikasikan
konsep atau algoritma ke pemecahan masalah. Sedangkan faktor
penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari aljabar ditinjau dari faktor ekstern
dan faktor intern.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang didahului
dengan pengembangan instrumen tes pemahaman konsep dan angket. Subjek penelitian
diambil berdasarkan teknik cluster random sampling. Awalnya nilai
ulangan dari siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil pada pokok bahasan phytagoras
dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, untuk mengetahui bahwa populasi
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil mempunyai kemampuan yang homogen atau
tidak. Setelah dipastikan bahwa populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil
memiliki kemampuan homogen, maka ditentukan subjek penelitian dengan mengambil
secara acak dua kelas dari enam kelas yang ada. Berdasarkan uji normalitas dan
uji homogenitas tersebut dapat digunakan untuk mengetahui bahwa tidak adanya
perbedaan kemampuan dari populasi. Sehingga nantinya dapat digunakan dalam
pengambilan kesimpulan bahwa seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal materi aljabar. Kemudian seluruh
siswa pada dua kelas yang telah ditetapkan sebagai subjek penelitian diminta
untuk meyelesaikan soal tes pemahaman konsep dan angket. Setelah itu hasil tes
tersebut digunakan untuk menghitung persentase tingkat kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal materi aljabar berdasarkan kemampuan pemahaman konsep.
Sedangkan hasil angket digunakan untuk menghitung persentase faktor penyebab
siswa kesulitan dalam mempelajari aljabar.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
peneliti dalam jurnal ini melakukan penelitian dengan menggunakan jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang mengambil populasi
seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil yang kemudian dipilih sampelnya
menggunakan teknik cluster random sampling. Hasilnya sampel atau subjek yang
dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini diambil secara acak dua kelas dari
enam kelas yang ada yaitu kelas VIII C dan VIII D.
Hasil analisis data yang dilakukan peneliti
menunjukkan persentase kesulitan pada indikator kemampuan pemahaman konsep
yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, persentase kesulitan sebesar 61,59%. Hal
ini menunjukkan kategori kesulitan yang tinggi. Penyebab dari kesulitan siswa
dalam menyatakan ulang konsep adalah siswa tidak paham benar akan konsep fungsi
dan persamaan linier dua variabel. Berdasarkan hasil angket siswa menjawab
bahwa guru belum cukup jelas dalam menjelaskan pengertian dari fungsi dan
pengertian dari persamaan linier dua variabel sehingga beberapa siswa masih
mengalami kesulitan. Selain itu kurangnya pengetahuan siswa akan soal-soal yang
mengharuskan siswa untuk menyatakan ulang suatu konsep menjadi penyebab siswa
mengalami kesulitan dalam menyatakan ulang sebuah konsep.
Pada indikator mengklasifikasikan objek sesuai
dengan konsepnya, persentase kesulitan sebesar 19,11%. Hal ini menunjukkan
kategori kesulitan sangat rendah. Berdasarkan kategori kesulitan pada indikator
tersebut sangat rendah, maka dapat diartikan bahwa rata-rata siswa tidak
mengalami kesulitan dalam mengklasifikasikan objek sesuai dengan konsepnya.
Penyebab dari siswa yang mengalami kesulitan dalam mengklasifikasikan objek
sesuai dengan konsepnya yaitu siswa tidak memahami pengertian dari objek tersebut.
Selain itu siswa juga mengalami kebingungan dalam mengklasifikasikan objek
sesuai dengan konsepnya.
Persentase kesulitan pada indikator mengidentifikasi
dan membuat contoh dan bukan contoh konsep sebesar 10,37%. Hal ini menunjukkan
kategori kesulitan sangat rendah. Penyebab dari kesulitan siswa yaitu siswa
kurang teliti dalam mengerjakan soal. Sehingga melakukan kesalahan dalam
memilih diagram panah yang terdapat pada soal.
Persentase kesulitan pada indikator menyajikan
konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika sebesar 50,61%. Hal ini
menunjukkan kategori kesulitan sedang. Penyebab dari kesulitan tersebut yaitu
penggunaan diagram yang tidak tepat dalam menyajikan diagram panah dan simbol
yang tidak tepat dalam menyajikan himpunan berurutan. Kurangnya pengetahuan
siswa akan penggunaan diagram dan simbol merupakan penyebab utama siswa
mengalami kesulitan pada indikator tersebut.
Pada indikator mengidentifikasi sifat-sifat suatu
konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep persentase kesulitan
sebesar 34,76%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan rendah. Penyebab dari
kesulitan tersebut yaitu siswa lupa syarat yang menentukan suatu konsep.
Pada indikator menggunakan, memanfaatkan dan memilih
prosedur tertentu persentase kesulitan sebesar 54,47%. Hal ini menunjukkan
kategori kesulitan sedang. Penyebab dari kesulitan tersebut yaitu siswa kurang memahami
operasi dari aljabar dan kurang ketelitian dari siswa yang menyebabkan banyak
melakukan kesalahan dalam operasi aljabar.
Pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma
ke pemecahan masalah persentase kesulitan sebesar 64,63%. Hal ini menunjukkan
kategori kesulitan tinggi. Penyebab dari kesulitan tersebut yaitu siswa tidak
dapat mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear dua variabel pada soal.
Sehingga siswa tidak dapat membuat model matematika dari soal. Ada beberapa
siswa juga bingung menentukan prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan model
matematika yang telah siswa buat, serta kurangnya ketelitian dari siswa yang
menyebabkan banyak melakukan kesalahan dalam menyelesaikan model matematika
tersebut.
Berdasarkan analisis kesulitan siswa yang dilakukan
peneliti di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal materi
aljabar yang didasarkan oleh kemampuan pemahaman kosep serta penyebab kesulitan
siswa dalam mempelajari materi aljabar, terlihat bahwa siswa masih belum bisa
memahami konsep-konsep pada materi aljabar dengan baik dan benar. Sehingga
siswa merasa bingung untuk menyelesaikan soal materi aljabar. Hal tersebut
disebabkan karena siswa terbiasa untuk menyelesaikan soal tanpa memahami konsep
yang terkandung dalam soal dengan baik. Selain itu, peneliti juga menemukan
bahwa penggunanaan metode mengajar, alat peraga dan media dalam pembelajaran
oleh guru cukup mempengaruhi kesulitan siswa dalam mempelajari aljabar.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan,
peneliti dalam jurnal ini menyimpulkan bahwa kesulitan siswa yang tinggi
kategori kesulitannya terdapat pada indikator menyatakan ulang sebuah kosep
yaitu sebesar 61,59%. Hal ini berarti pemahaman siswa dalam menyatakan ulang
sebuah konsep masih kurang. Selain itu indikator kemampuan pemahaman konsep
lainnya yang kategori kesulitannya tinggi yaitu pada indikator mengaplikasikan
konsep atau algoritma ke pemecah masalah yaitu sebesar 64,63%. Hal ini berarti
siswa belum dapat mengaplikasikan konsep yang siswa dapat dan menggunakan
algoritma untuk memecahkan masalah yang terdapat pada soal. Penyebab kesulitan
siswa dalam mempelajari aljabar terdapat dua faktor, yaitu faktor intern dan
faktor ekstern. Hasil pengisian angket menunjukkan bahwa kontribusi antara
faktor intern dan faktor ekstern menunjukkan persentase masing-masing faktor
yaitu sebesar 23,66% untuk faktor intern dan sebesar 48,0% untuk faktor ekstern.
Hal ini menunjukkan bahwa faktor yang lebih banyak mempengaruhi kesulitan siswa
dalam mempelajari aljabar berasal dari faktor ekstern. Diantaranya yaitu
berasal dari aspek metode guru karena sebanyak 60 siswa menjawab bahwa guru
tidak menggunakan media apapun pada saat mengajarkan materi aljabar. Penggunaan
metode ceramah dianggap tidak dapat menarik minat siswa untuk mempelajari
aljabar. Selain itu metode ceramah dan tidak adanya metode lain yang bervariasi
mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi aljabar kurang baik.
Dari pemaparan yang dijelaskan peneliti dalam
kesimpulan tersebut saya mencoba menarik kesimpulan dari penelitian ini.
Kesimpulan yang dapat saya ambil ialah bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Bangil masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi aljabar terutama
dalam pemahaman konsep materi tersebut, yang mengakibatkan siswa juga sulit
mengaplikasikan materi tersebut untuk memecahkan soal materi aljabar yang
diberikan oleh guru. Selain itu, faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa
tersebut juga dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Akan tetapi, faktor
yang lebih banyak mempengaruhi kesulitan siswa dalam mempelajari materi aljabar
berasal dari faktor ekstern, yaitu berasal dari aspek metode guru yang selalu
menggunakan metode ceramah dan tidak adanya metode lain yang bervariasi
sehingga mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi aljabar kurang baik.
0 komentar:
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.