Resume Jurnal Kadikma

April 25, 2018 Unknown 0 Comments


RESUME JURNAL 2



Judul jurnal             :
Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Aljabar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil
Penulis                     :
Bunga Ayu Desy Permatasari, Toto Bara Setiawan dan Arika Indah Kristiana
Lembaga penulis       : Jurnal Kadikma
Tahun                         : 2015
Volume/No./Hlm        : Vol. 6, No. 2, h. 119-130
Resume Jurnal          :
Jurnal yang ditulis oleh Bunga Ayu Desy Permatasari, Toto Bara Setiawan dan Arika Indah Kristiana yang berjudul “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Aljabar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil” ini merupakan penelitian yang akan mendeskripsikan mengenai kesulitan siswa dalam memahami maupun menyelesaikan soal yang berkaitan dengan materi aljabar.
Seperti yang kita ketahui matematika merupakan salah pelajaran yang sangat penting untuk kita pelajari seperti yang diungkapkan oleh Cockroft yang mengemukakan alasan perlunya belajar matematika, yaitu: matematika perlu diajarkan kepada siswa karena selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, selain itu matematika juga merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan padat, serta dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, matematika juga  dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan, dan memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
Akan tetapi pada kenyataannya sering ditemui siswa yang mengalami kesulitan selama proses pembelajaran matematika tersebut. Sesuai dengan pernyataan Soedjadi yang mengatakan bahwa kesulitan yang dialami siswa akan memungkinkan terjadi kesalahan sewaktu menjawab soal tes. Sebagai salah satu contoh ialah kesalahan yang dilakukan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil dalam mempelajari matematika pada materi aljabar, kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab soal materi aljabar tersebut merupakan bukti adanya kesulitan yang dialami oleh siswa pada materi tersebut. Hal ini berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 2 Bangil.
Oleh karena itu peneliti dalam jurnal ini mencoba untuk meneliti mengenai permasalahan tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesulitan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal materi aljabar di SMP Negeri 2 Bangil berdasarkan kemampuan pemahaman konsep serta faktor apa saja yang dapat mempengaruhi siswa dalam mempelajari materi aljabar. Adapun untuk mengetahui kesulitan siswa berdasarkan kemampuan pemahaman konsep terdapat tujuh indikator yang digunakan yaitu (1) menyatakan ulang sebuah konsep, (2) mengklasifikasikan objek sesuai dengan konsepnya, (3) mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh konsep, (4) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika, (5) mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep, (6) menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu, (7) mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah. Sedangkan faktor penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari aljabar ditinjau dari faktor ekstern dan faktor intern.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang didahului dengan pengembangan instrumen tes pemahaman konsep dan angket. Subjek penelitian diambil berdasarkan teknik cluster random sampling. Awalnya nilai ulangan dari siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil pada pokok bahasan phytagoras dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, untuk mengetahui bahwa populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil mempunyai kemampuan yang homogen atau tidak. Setelah dipastikan bahwa populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil memiliki kemampuan homogen, maka ditentukan subjek penelitian dengan mengambil secara acak dua kelas dari enam kelas yang ada. Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas tersebut dapat digunakan untuk mengetahui bahwa tidak adanya perbedaan kemampuan dari populasi. Sehingga nantinya dapat digunakan dalam pengambilan kesimpulan bahwa seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal materi aljabar. Kemudian seluruh siswa pada dua kelas yang telah ditetapkan sebagai subjek penelitian diminta untuk meyelesaikan soal tes pemahaman konsep dan angket. Setelah itu hasil tes tersebut digunakan untuk menghitung persentase tingkat kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal materi aljabar berdasarkan kemampuan pemahaman konsep. Sedangkan hasil angket digunakan untuk menghitung persentase faktor penyebab siswa kesulitan dalam mempelajari aljabar.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa peneliti dalam jurnal ini melakukan penelitian dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang mengambil populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil yang kemudian dipilih sampelnya menggunakan teknik cluster random sampling. Hasilnya sampel atau subjek yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini diambil secara acak dua kelas dari enam kelas yang ada yaitu kelas VIII C dan VIII D.
Hasil analisis data yang dilakukan peneliti menunjukkan persentase kesulitan pada indikator kemampuan pemahaman konsep yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, persentase kesulitan sebesar 61,59%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan yang tinggi. Penyebab dari kesulitan siswa dalam menyatakan ulang konsep adalah siswa tidak paham benar akan konsep fungsi dan persamaan linier dua variabel. Berdasarkan hasil angket siswa menjawab bahwa guru belum cukup jelas dalam menjelaskan pengertian dari fungsi dan pengertian dari persamaan linier dua variabel sehingga beberapa siswa masih mengalami kesulitan. Selain itu kurangnya pengetahuan siswa akan soal-soal yang mengharuskan siswa untuk menyatakan ulang suatu konsep menjadi penyebab siswa mengalami kesulitan dalam menyatakan ulang sebuah konsep.
Pada indikator mengklasifikasikan objek sesuai dengan konsepnya, persentase kesulitan sebesar 19,11%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan sangat rendah. Berdasarkan kategori kesulitan pada indikator tersebut sangat rendah, maka dapat diartikan bahwa rata-rata siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengklasifikasikan objek sesuai dengan konsepnya. Penyebab dari siswa yang mengalami kesulitan dalam mengklasifikasikan objek sesuai dengan konsepnya yaitu siswa tidak memahami pengertian dari objek tersebut. Selain itu siswa juga mengalami kebingungan dalam mengklasifikasikan objek sesuai dengan konsepnya.
Persentase kesulitan pada indikator mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh konsep sebesar 10,37%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan sangat rendah. Penyebab dari kesulitan siswa yaitu siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal. Sehingga melakukan kesalahan dalam memilih diagram panah yang terdapat pada soal.
Persentase kesulitan pada indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika sebesar 50,61%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan sedang. Penyebab dari kesulitan tersebut yaitu penggunaan diagram yang tidak tepat dalam menyajikan diagram panah dan simbol yang tidak tepat dalam menyajikan himpunan berurutan. Kurangnya pengetahuan siswa akan penggunaan diagram dan simbol merupakan penyebab utama siswa mengalami kesulitan pada indikator tersebut.
Pada indikator mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep persentase kesulitan sebesar 34,76%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan rendah. Penyebab dari kesulitan tersebut yaitu siswa lupa syarat yang menentukan suatu konsep.
Pada indikator menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu persentase kesulitan sebesar 54,47%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan sedang. Penyebab dari kesulitan tersebut yaitu siswa kurang memahami operasi dari aljabar dan kurang ketelitian dari siswa yang menyebabkan banyak melakukan kesalahan dalam operasi aljabar.
Pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah persentase kesulitan sebesar 64,63%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan tinggi. Penyebab dari kesulitan tersebut yaitu siswa tidak dapat mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear dua variabel pada soal. Sehingga siswa tidak dapat membuat model matematika dari soal. Ada beberapa siswa juga bingung menentukan prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan model matematika yang telah siswa buat, serta kurangnya ketelitian dari siswa yang menyebabkan banyak melakukan kesalahan dalam menyelesaikan model matematika tersebut.
Berdasarkan analisis kesulitan siswa yang dilakukan peneliti di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal materi aljabar yang didasarkan oleh kemampuan pemahaman kosep serta penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari materi aljabar, terlihat bahwa siswa masih belum bisa memahami konsep-konsep pada materi aljabar dengan baik dan benar. Sehingga siswa merasa bingung untuk menyelesaikan soal materi aljabar. Hal tersebut disebabkan karena siswa terbiasa untuk menyelesaikan soal tanpa memahami konsep yang terkandung dalam soal dengan baik. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa penggunanaan metode mengajar, alat peraga dan media dalam pembelajaran oleh guru cukup mempengaruhi kesulitan siswa dalam mempelajari aljabar.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, peneliti dalam jurnal ini menyimpulkan bahwa kesulitan siswa yang tinggi kategori kesulitannya terdapat pada indikator menyatakan ulang sebuah kosep yaitu sebesar 61,59%. Hal ini berarti pemahaman siswa dalam menyatakan ulang sebuah konsep masih kurang. Selain itu indikator kemampuan pemahaman konsep lainnya yang kategori kesulitannya tinggi yaitu pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecah masalah yaitu sebesar 64,63%. Hal ini berarti siswa belum dapat mengaplikasikan konsep yang siswa dapat dan menggunakan algoritma untuk memecahkan masalah yang terdapat pada soal. Penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari aljabar terdapat dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Hasil pengisian angket menunjukkan bahwa kontribusi antara faktor intern dan faktor ekstern menunjukkan persentase masing-masing faktor yaitu sebesar 23,66% untuk faktor intern dan sebesar 48,0% untuk faktor ekstern. Hal ini menunjukkan bahwa faktor yang lebih banyak mempengaruhi kesulitan siswa dalam mempelajari aljabar berasal dari faktor ekstern. Diantaranya yaitu berasal dari aspek metode guru karena sebanyak 60 siswa menjawab bahwa guru tidak menggunakan media apapun pada saat mengajarkan materi aljabar. Penggunaan metode ceramah dianggap tidak dapat menarik minat siswa untuk mempelajari aljabar. Selain itu metode ceramah dan tidak adanya metode lain yang bervariasi mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi aljabar kurang baik.
Dari pemaparan yang dijelaskan peneliti dalam kesimpulan tersebut saya mencoba menarik kesimpulan dari penelitian ini. Kesimpulan yang dapat saya ambil ialah bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi aljabar terutama dalam pemahaman konsep materi tersebut, yang mengakibatkan siswa juga sulit mengaplikasikan materi tersebut untuk memecahkan soal materi aljabar yang diberikan oleh guru. Selain itu, faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa tersebut juga dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Akan tetapi, faktor yang lebih banyak mempengaruhi kesulitan siswa dalam mempelajari materi aljabar berasal dari faktor ekstern, yaitu berasal dari aspek metode guru yang selalu menggunakan metode ceramah dan tidak adanya metode lain yang bervariasi sehingga mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi aljabar kurang baik. 

0 komentar:

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.