Resume Buku Belajar Secara Efektif
RESUME BUKU 2
A.
Identitas Buku
Judul
buku : Belajar Secara Efektif
Penulis : Drs. Thursan Hakim
Penerbit : Puspa Swara, Jakarta
Tahun
terbit : 2000
Tebal
buku : 20,5 cm/99 hlm
B.
Isi Resume
Bab 1 (Belajar
dan Prinsip Belajar) memberikan pengertian mengenai belajar, sebagai awal dari
langkah kita dalam memahami cara belajar dan mengatasi kesulitan belajar, tentu
saja kita harus memahami pengertian belajar tersebut. Dimana belajar itu
merupakan suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan
tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah
laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir dan lain-lain kemampuan. Jika di dalam suatu proses
belajar seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas
kemampuan, dapat dikatakan orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses
belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di dalam proses belajar.
Pada bab ini juga disajikan prinsip yang harus ada dalam belajar, diantaranya
bahwa belajar harus berorientasi pada tujuan yang jelas, proses belajar akan
terjadi bila seseorang dihadapkan pada situasi problematis, belajar dengan
pengertian akan lebih bermakna daripada belajar dengan hapalan, belajar
merupakan proses yang kontinu, belajar memerlukan kemauan yang kuat,
keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor, belajar secara keseluruhan
akan lebih berhasil dari pada belajar secara terbagi-bagi, proses belajar memerlukan
metode yang tepat, belajar memerlukan adanya kesesuaian antara guru dan murid, dan
belajar memerlukan kemampuan dalam menangkap intisari pelajaran itu sendiri.
Bab 2
(Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar) memperkuat penjelasan
pada bab 1 tentang prinsip belajar bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh
banyak faktor. Faktor itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu faktor internal
berkaitan dengan faktor yang ada pada diri individu itu sendiri berupa faktor
biologis atau jasmaniahnya dan faktor psikologis atau rohaniahnya, kemudian
faktor ekstenal berkaitan dengan faktor yang ada diluar diri individu itu
sendiri berupa faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat, dan faktor waktu. Faktor-faktor tersebut sangat perlu untuk
diketahui atau dipahami agar bila pada suatu waktu mengalami kesulitan atau
hambatan dalam proses belajar akan lebih mudah mengetahui sumber kesulitan atau
hambatan dalam proses belajar tersebut.
Bab 3 (Masalah
Kesulitan Belajar) menjelaskan tentang kesulitan belajar yang merupakan suatu
kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang. Untuk
menentukan apakah seorang siswa atau mahasiswa mengalami kesulitan belajar atau
tidak diperlukan suatu tindakan khusus yang disebut diagnostik kesulitan
belajar yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk menentukan apakah seorang siswa
atau mahasiswa mengalami kesulitan belajar atau tidak dengan cara melihat
indikasi-indikasi yang berpotensi mempengaruhi proses belajar siswa tersebut.
sesudah seorang siswa atau mahasiswa dipastikan mengalami kesulitan belajar,
tindakan selanjutnya adalah melakukan usaha mengatasi kesulitan belajar
tersebut.
Bab 4
(Membangkitkan Motivasi Belajar) memberikan sebuah pengertian tentang motivasi
yang merupakan suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan
suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Membangkitkan motivasi belajar
siswa itu sangat penting karena semakin banyak motivasi yang ada pada diri
seorang siswa, akan semakin kuatlah motivasi belajarnya untuk lebih rajin
belajar, sehingga mereka mampun mengatasi kesulitan belajar yang mereka alami
dan membantu mereka mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
Bab 5 (Mengatur
Waktu Belajar) menerangkan tentang pentingnya pengaturan waktu dalam belajar
agar kegiatan belajar lebih teatur dan terstruktur dengan mengatur waktu
belajar yang tepat, belajar terjadwal dan belajar setiap ada kesempatan. Dalam
hal ini dibagi rata antara waktu belajar dan waktu istirahat sehingga tidak akan
mengganggu aktivitas belajar itu sendiri karena jadwal yang teratur.
Bab 6 (Belajar
Sendiri dan Belajar Berkelompok) dalam buku ini bisa dibilang kelanjutan dari
bab 5 sebelumnya, dalam mengatur waktu belajar, adakalanya anak harus belajar
sendiri tetapi ada suatu waktu juga anak diharuskan untuk belajar berkelompok
dengan teman-temannya yang lain, baik dalam bentuk kerja kelompok maupun
diskusi kelompok. Hal ini bertujuan untuk membentuk anak menjadi pribadi yang lebih
terbuka dan meningkatkan motivasi anak untuk belajar karena rasa tanggung jawab
bersama dengan menekankan prinsip kerja kelompok ini.
Bab 7 (Belajar
Di Sekolah Atau Di Kampus) memberitahukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar di sekolah atau di
kampus yaitu tegaknya disiplin sekolah secara konsisten, adanya guru atau dosen
yang berkompeten, kondisi gedung sekolah atau kampus, adanya fasilitas belajar
yang memadai dan waktu belajar yang ditetapkan di sekolah atau kampus. Sehingga
dengan mengetahui faktor-faktor tersebut dan bagaimana kualitas serta kuantitas
dari faktor-faktor tersebut dapat dilakukan antisipasi masalah belajar yang
dialami siswa atau mahasiswa di sekolah atau di kampus tersebut.
Bab 8 (Beberapa
Cara Belajar Yang Berhasil) menjelaskan tentang beberapa cara belajar yang
berhasil yaitu dengan cara belajar ilmu pasti dan ilmu sosial serta bagaimana
mengembangan cara belajar yang berhasil tersebut dengan menjalani dengan
teratur proses pembelajaran ilmu pasti dan ilmu sosial dipelajari.
Bab 9 (Menghadapi
Pengajar Dan Pelajaran Yang Tidak Disenangi) menyajikan bagaimana cara dalam
menghadapi pengajar atan pelajaran yang tidak disenangi sehingga tidak akan
mempengaruhi kegiatan belajar yang dilaksanakan dan tidak akan menemui hambatan
dalam proses penerimaan pelajaran yang diberikan oleh pengajar yang memberikan
pelajaran walaupun pengajar atau pelajaran itu tidak disenangi oleh siswa atau
mahasiswa yang bersangkutan.
Bab 10 (Masalah
Kejenuhan Belajar) menerangkan tentang masalah kejenuhan belajar siswa yang
disebabkan oleh cara atau metode belajar yang tidak bervariasi, belajar yang
hanya di tempat tertentu, suasana belajar yang tidak berubah-ubah, kurangnya
aktivitas rekreasi atau hiburan, serta adanya ketegangan mental yang kuat dan
berlarut-larut pada saat belajar. Pada bab ini juga dipaparkan mengenai
bagaimana cara mencegah dan mengatasi kejenuhan belajar yang dialami siswa
tersebut, diantaranya belajar dengan cara atau metode yang bervariasi,
mengadakan perubahan fisik di ruang belajar, menciptakan suasana baru di ruang
belajar, melakukan aktivitas rekreasi atau hiburan, dan hindarkan adanya
ketegangan mental saat belajar, serta beberapa alternatif lainnya.
Bab 11
(Konsentarasi Belajar) menerangkan tentang konsentrasi belajar yang merupakan
suatu proses pemusatan pikiran kepada suatu objek tertentu. Tentunya dalam
proses belajar siswa ada banyak sekali faktor-faktor yang menjadi penyebab
gangguan konsentrasi siswa dan untuk itu diperlukan cara untuk mencegah dan
mengatasi gangguan konsentrasi belajar tersebut dengan menikmati kegiatan yang
sedang dilakukan, selain itu juga dapat dilakukan dengan menerapkan pelatihan
meningkatkan konsentrasi belajar tentang bagaimana sikap dan tahap-tahap yang
harus dilalui dalam pelatihan tersebut agar siswa dapat mengontrol
konsentrasinya terhadap pembelajaran. Pada bab ini juga dipaparkan mengenai
bagaimana penerapan pelatihan konsentrasi tersebut.
Bab 12
(Menghadapi Tes Atau Ujian) menyajikan tentang masalah-masalah yang berhubungan
dengan ujian, tentunya masalah-masalah itu memerlukan beberapa cara agar dapat
mencegah dan mengatasi masalah-masalah ujian tersebut sehingga siswa ataupun
mahasiswa tidak perlu merasa cemas atau bingung lagi dalam mencari solusi
ketika menghadapi masalah dalam menghadapi tes atau ujian. Pada bab ini
dijelaskan secara runtut mengenai hal-hal tersebut oleh Drs. Thursan Hakim.
Bab 13
(Menentukan Jurusan Dan Cita-Cita) menyajikan tentang hal-hal apa saja yang
menentukan pemilihan jurusan bagi seorang siswa atau mahasiswa yaitu berkaitan
dengan kepribadian siswa atau mahasiswa yang bersangkutan, pengaruh lingkungan
keluarga, pengaruh lingkungan sekolah, pengaruh lingkungan masyarakat, serta
informasi studi lanjutan dan pekerjaan atau jabatan. Adapun kiat memilih
jurusan yang disajikan pada bab ini yaitu dengan memahami bakat dan minat yang
dimiliki oleh siswa atau mahasiswa yang bersangkutan, serta menentukan
cita-cita apa yang diinginkan di masa depan sehingga dapat mengarahkan jurusan
apa yang ingin diambil untuk tujuan masa depan siswa atau mahasiswa yang
bersangkutan tersebut.
0 komentar:
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.