Biografi KH. Dr. Idham Chalid
BIOGRAFI KH. DR. IDHAM CHALID
KH.
Dr. Idham Chalid, Tokoh Pahlawan Nasional ini merupakan anak
ke-4 dari 8 bersaudara yang lahir dari pasangan H. Muhammad Chalid dan Hj. Umi
Hani di sebuah desa kecil bernama Setui, Kalimantan Selatan pada 5 Muharram 1341
H. Oleh guru SD beliau, tanggal itu dihitung bertepatan dengan 27 Agustus 1922.
Tahun 1934 setamatnya
dari Sekolah Melayu, Idham muda dimasukkan ayahnya ke Madrasah Islam yang
didirikan dan dipimpin oleh Tuan Guru Haji Abdurrasyid, seorang alim ulama
besar lulusan kampus terkemuka di dunia, Universitas Al-Azhar Kairo Mesir. Awal
pertama Idham masuk pada lembaga pendidikan ini, nama sekolah ini adalah “Al-Madrasatur Rasyidiyah”. Saat itu pimpinannya adalah KH. Juhri
Sulaiman, KH. Abdurrasyid atau Muallim Wahid sudah berpulang ke rahmatullah. Idham menamatkan pendidikannya di Al-Madrasatur Rasyidiyah pada 1938 saat berusia 16 tahun.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Ma’had Rasyidiyah
beliau melanjutkan pendidikan ke pesantren Gontor, Jawa Timur. Pembelajaran yang
beliau dapatkan selama di Al-Madrasatur Rasyidiyah dan di Gontor tidak jauh
berbeda, namun antara keduanya saling mempengaruhi satu sama lain, saling
mengisi dalam menempa bentuk dan kepribadian Idham Chalid. Setahun kemudian,
akhir tahun 1940 Idham dan kawan-kawan menamatkan pendidikan Kweek School Islam Onderbouw.
Lulusan Gontor saat itu meski tidak mengikuti ujian persamaan dengan Madrasah
Aliyah di bawah naungan Kementerian Agama, tetap bisa diterima di seluruh
negara Islam.
Pada 1957, Bapak KH. Idham Chalid melakukan
kunjungan kenegaraan di
Mesir dan menerima penganugerahan gelar, Doktor Honoris Causa dari Universitas Al-Azhar
Kairo Mesir. Pada Sabtu, 2 Maret 1957,
dilangsungkan penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa kepada KH. Idham Chalid
di Aula University Al-Azhar Mesir. Penganugerahan ini diberikan saat Al-Mukarram
Prof. Dr. Syaikh Mahmud Syaltut menjabat sebagai Rektor Universitas Al-Azhar. Surat
Keputusan penetapan pemberian gelar tersebut dibacakan oleh Direktur
Universitas al-Azhar yang pimpinannya adalah Wakil Universitas Al-Azhar Kairo
al-Mukarram Syekh Noor Al-Hasan.
Diantara riwayat
pekerjaan beliau adalah, beliau pernah menjadi Guru Madrasah Pondok Modern
Gontor Ponorogo Bagian Tinggi (Bovenbouw Kweek School Islam)pada tahun 1940, Direktur
Normal Islam School, Amuntai Kalimantan Selatan pada 1944, beliau juga berperan
dalam banyak bidang politik lainnya. Selama beliau hidup banyak tanda
penghargaan dan tanda jasa yang beliau terima, seperti Lencana Penggerak Revolusi
1945, Satya Lencana Peringatan Perjuangan Kemerdekaan, Bintang Gerilya
Kalimantan Selatan dari Presiden Soekarno, 1956, Gelar Doktor Honoris Causa
dari Universitas Al-Azhar Mesir, dalam Pengetahuan Islam dan Perdjuangan Islam,
1957, dan masih banyak lagi tanda jasa yang beliau terima.
KH. DR. Idham Chalid berpulang ke
rahmatullah pada Ahad 11 Juli 2010 pukul 08.00 WIB, dalam usia 88 tahun, di
rumah beliau Jl. RS. Fatmawati No. 45 Jakarta Selatan, dan dikebumikan di
Komplek Perguruan Darul Qur’an, Cisarua Bogor, sesuai dengan amanah beliau yang
minta dimakamkan di Darul Qur’an. Prosesi pemakaman dilangsungkan mulai pukul
12.00. KH. Idham pernah berpesan kepada putra-putrinya untuk tidak dimakamkan
di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
0 komentar:
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.